PENAWAKAN DM1 YANG KESEBELAS

"Kasihanilah Tuhanku" "Salib Kejayaan harus sebanding dengan kota

Yerusalern untuk ukuran tingginya (738 meter).

Dia harus terang benderang."

Jumat tanggal 5 Oktober 1973jam 19

Tuhan datang di tempat Sakramen Maha Kudus dipajang, seperti kali sebelumnya.

Yesus ada di tempat Sakramen Maha Kudus, aku tidak nielihat altar lagi, tidakjuga Sakramen Maha Kudus ; cahaya sudah mcnggantikannya.

Yesus kelihatan sangat dekat denganku, sedikit terangkat. KakïNya terletak di atas sebuah batu yang datar, di sebelah batu itu ada beberapa kerikil. Kaki kananNya maju dan terttitup hampir sampai mata kaki. Kaki kiliNya tersembunyi oleh bajuNya, aku hanya melihat ujung kakiNya. BajuNya yang putih cerah diikat di

ang dengan sebuah tali pinggang, leher bajuNya bulat dan berkerut tapi leher

PM99 - -sedikit terbuka. Lengannya cukup lebar seperti lengan alba , tidak ada kelîhatan lubang untuk memasangnya.

Rambut cukup panjang jatuh di bahu, TanganNya dan WajahNya sangat bersinar - lagi pun Tuhan sudah berfirman -. 'Tangan dan wajahNya bersinar seperti matahari" dan sesungguhnya begitulah - Semua itu sangat menakjubkan.

PandanganNya merupakan Cinta dan Kebaikan, kalimat mi aku garis bawahi, aku mengambilnya dari Yesus, Dia sendiri yang berfirman padaku.

Dia tersenyurn padaku, tangan terulur ke arahku, seperti menyambutku- Aku berlutut, aku mengucapkan salam, lalu aku duduk berlutut, membuat tanda Salib. Aku melakukannya secara otomatis, kali ini tanpa perlu diminta oleh Yesus, tapi mungkin Dia yang membuatku melakukannya -mungkin aku harus melaktikannya -Aku tidak tahu apakah engkau mengerti aku, tapi ada hal hal yang sulit diterangkan.

Yesus tinggal diam selama beberapa saat. Dengan demikian aka tinggal mengagumi keaiaiban itu ; Kutunggu sampai Dia berfinnan sesuatu. Sesudah beberapa saat, Yesus berfirman padaka :

"Katakan pada orang orang yang hadir di sini supaya mernbaca bersarna engkau doa yang sudah Aku ajarkan pada mereka, diikuti sepuluh doa rosario."

Aku menyampaïkan pesan itu. Seperti kali pertama, Tuhan mendiktekan Pesan padaku dengan sangat lembut, sambil memandangku , Aku ulang setiap kalimat sesudah Dia.

"Kasihanilah TuhanKu, sernua yang mengutuk Engkau.

Ampunîlah mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

29

'Xasihanilah TuhanKu, untuk skandal orang dunia.

Bebaskanlah mereka dari roh setan."

"Kasihanilah TuhanKu mereka yang lari dari pada Engkau.

Berilah mereka rasa Ekaristi Maha Kudus."

Yesus berhenti sebentar, dan Dia berfirman :

"Siapa yang melakukan Keinginan BapaKu dan yang memakan Roti ini, akan hidup abadi dalam cahaya ini."

Lalu dia menyambung :

Kasihanilah TuhanKu, semua yang datang bertobat di kaki Salib Kejayaan, agar mereka menemukan Kedamaian dan Kegembiraan dalam Tuban Penyelamat kita."

"Kasihanilah TuhanKu, agar Kekuasaan Engkau datang, tapi selamatkan mereka, masih ada waktu - karena waktu sudah dekat, dan inilah Aku datang.

Amin, Datanglah, Tuhan Yesus."

Lalu Yesus membaca sepuluh doa rosario bersamaku. Kami mengucapkan bersama perlahan-lahan ; aka menunggu setiap "Salam Maria" untuk mulai kembali bersamaNya. Begitu mengharukan membaca doa rosario bersama Yesus. Aku belum pernah membacanya begitu perlahan selama hidupku. Pada akhir doa rosario yang kesepuluh, Yesus berfirman padaku:

"Tuhan, kembangkan ke seluruh dunia karunia Kerahiman Engkau yang tak berakhir."

Kukira aku tidak mengulang kalimat itu, Içarena aku seperti terpukau oleh kehadiran Yesus yang begitu menakjubkan. Aku akan mengagumiNya terus meneras tanpa mengatakan apapun padaNya, tanpa menanyakan apapun padaNya. Lagipula tidak ada apa apa yang harus ditanyalkan. Aka seperti terpaku di tempat. Apapun yang akan tedadi, bahlçan petir sekalipun tidak akan kudengar, aku tidak akan bergerak, karena kehardiran mi begitu menakjubkan.

Tambahan pula, ketika Yesus ada di sana, aku tidak lagi di atas dunia ini, aku tidak melihat dan memikirkan sekefilingku. Itulah suatu keajaiban mata dan jiwa yang tak dapat diterangkan, harus mengalaminya betul betut Tiada satu katapun yang dapat menerangkan apa yang aku rasakan, walau kahmat yang paling indah.

Pada semua yang meragukan, aku da

pat memastikan bahwa ada dunia lain selain yang kita lihat.

Dan yang paling indah adalah yang tidak dapat kita fihat ; kita tidak dapat membayangkannya!

Sesudah berdoa, Yesus berfirman, sambil terus memandangku:

30

"Katakan ini dengan suara keras :

Salib Kejayaan (saat itu Dia mengedarkan pandangan pada hadirin) yang didirikan di atas Haute Butte harus sebanding dengan kota Yerusalem untuk ukuran tingginya. LenganNya harus terbentang dari Timur ke Barat. Dia harus terang benderang.

Dengan wajah sangat serius, Yesus berfirman padaku

"Demikianlah Tanda Putra Manusia."

Lalu beberapa saat sesudahnya

"Galilah 100 meter dari Salib Kejayaan, arah lengan kanannya, air akan keluar. Engkau semua akan datang ke sana membasuh diri tanda

penyucian."

Kemudian Yesus membungkuk ke arahku dan berfirman dengan hati hati, tanpa mengatakan dengan pasti untuk mengulangnya dengan suara keras - Au hanya mengatalçannya hani Minggu pada Bapak Pastor kepala :

"Senantiasalah dalam Kegembiraan, janganlah mengeluh atas bencana umum pada generasi ini, karena semua itu harus datang. Tapi yang kelihatan di langit ini adalah Tanda Putra Manusia. Dan sekarang genaplah zaman bangsa bangsa itu. Semua akan memukuli dada sendiri. Sesudah penginjilan seluruh dunia, waktu itu, Aku akan kembali dalam Kejayaan."

Lalu, masîh beberapa saat, Yesus memandangku. Dia tersenyum padaku, lalu menghilang.

PENANTAKAN DIRI YANG KEDUA BELAS

"Dozule selanjutnya akan menjadi kota yang diberkati dan suci"

Jumat 2 Nopember 1973 -jam 19 (hari kematian)

Cahaya menampakkan diri padakti, lalu Yesus datang seperti biasa, tangan terbulça. Dia tersenyum padaku, lalu Dia mengangkat kedua lenganNya membentuk tanda salib , kepalaNya agak miring ke kanan seperti akan disalib orang, tapi lukanya tidak ada. Lagipula, aku tak pemah melihat lukaNya.

Dengan waj ah sangat serius Yesus berfirman padaku :

"Dozule selanjutnya akan menjadi kota yang diberkati dan suci.

31

Engkau hidup dalam zaman dimana Kejahatan berusaha keras melawan Kristus. Setan dilepaskan dari penjaranya. Dia menduduki seluruh permukaan dunia."

Yesus selalu berbicara padaku dengan sangat perlahan. Hari itu suaraNya sangat berat. Aku sangat sedih melihatNya begitu. Lalu Dia berfirman padaka

"Gog dan Magog jundahnya tak terhitung.

Apapun yang terjadi janganlah engkau kuatir. Semua akan dilemparkan ke dalam api selama berabad abad.

Bahagialah mereka yang hanya dipikat oleh Tuhan Yang Maha Besar.

Lalu, Yesus menurunkan lengan du tanganNya. Dia kembali ke posisi biasa, artinya tangan teralur kepadaku, lalu Dia tersenyum lama padaku dan berfirman

"Pesan ini adalah untuk engkau :

Bahagialah mereka yang hanya dipikat oleh Tuban Yang Maba Besar, karena BapaKu sangat baik. Dia mengampuni pendosa yang paling besar bahkan di saat terakhir hidupnya.

Katakanlah pada orang yang sudah hampir meninggal yang bertobat bahwa PengampunanKu lebih besar dari dosa yang paling besar. Bahkan pada saat dimana nyawanya meninggalkan tubuhnya, dia ditemukan dalam Cahaya yang megah ini. Katakanlah pada mereka.

Firman Yesus."

Kemudian Dia memberi satu pesan yang sangat gawat untuk Usk-up, dan sata pesan yang sangat pribadi untukka sendiri yang harus kurahasiakan seumur hidupku.

Lalu Yesus menghilang.

Jumat tanggal 7 Desember 19 73

Pada Jumat pertama bulan Desember ini aka menunggu lama. Lalu j am 19.45 Au mcninggalkan kapel. Aku sangat sedih, berlinang air mata - Yesus tidak datang.

Padahal aku tahu bahwa, tanpa melihatnyapun, Dia ada di sini, Dia selalu di sini bersama kita untuk kita semua.

Dalam kehidupan kita sehanî hari, Yesus ada di sini, selalu hadir. Tapi melihatNya begitu tampan, begitu menakjubkan, Cahaya ini adalah suatu keajaiban!... lalu WajahNya, PandanganNya, KebesaranNya!... Kebesaran... semua itu mertipakan suatu kemidahan yang tiada bandIlIgannya. Semua ini unilç, tiada yang lain, tidak, tidalç ada yang lain... hanya Yesus sendiri.

YesusKu, seandainya Engkau tahu bahwa aku mencintai Engkau - dan Dia tahu.

32

PENAWAKAN DIRI YANG KETIGA BELAS

"Mengapa engkau takut? Mengapa engkau ragu? Aku ada di sini!"

Jumat tanggal 4 Januari 19 74jam 16 15

Aku tidak dapat menghadiri misa pagi itu, dengan sangat menyesal, karena misa jam 8, dan aku haras menyiapkan anak anaklçu dan mengantaraya ke sekolah j am 8.3 0.

Jam 9, aku mengunjungi Salkramen Maha Kudus yang dipajang. Aka berangkat kembali jam 11 untuk menyiapkan hidangan untuk suamiku, ibuku dan dua anak yang sudah besar yang pulang untulç makan tengah hari. Siangnya aku kembali ke asrama untuk menyeterika di tempat Suster. Antara dua pekejaan aku mengunjungi Sakramen Maha Kudus.

Jam 2 slang, aka sampai di kapel sekolah Santo-Yoseph. Aku tinggal di sana sampal jam 3 siang untuk memaja Yesus yang hadir. Lalu aku pergi menelepon di kantor Suster Bruno untuk membuat janji bertemu dengan dokter bagi anakku yang tertua. Aku bukannya kembali menyenerika, aku tak dapat menahan diri, aku kemball ke kapel, seakan-akan ada yang mengatakan padaku : "Harus pergi ke sana". Sungguh indah, begitu lembut memaja Yesus yang hadir , Yesus begitu bahagia!

Aku seakan-alkan tak dapat meninggallçan tempatku ; aku seperti terpaku. di tempat. Kukira aku akan tinggal di sana untuk selama lamanya ; dalam hal itu aku merasa rohku sungguh sungguh bersatu dengan Roh Yesus.

Tapi waktu berlalu tanpa kusadari.

Tiba tiba aku mendengar lonceng jara 16.15 di gereja. Aku masih harus mengucapkan sepuluh doit rosario sebelum berangkat ke rumah, karena anak anakku akan segera tiba dan aku harus pulang antuk mereka, karena anak analçku senang sekali bila aku ada di rumah waktu mereka pulang dani sekolah.

Maka aka mulai membaca sepuluh doa rosario terakhir. Tiba tiba, aku jatuh dalain kegelapan total. Seandainya anda tahu betapa aku takut , aku tidak dapat menahan din untuk berterialk keras. Aku tentu memanggil Bapak Pastor kepala untuk mengatakan : "Aku tidak melihat lagl", karena aku betal betul dalam kegelapan. Alçu merasa hilang akal, jantungku berdebar sangat keras karena takut.

Kemudian kudengar Bapalç Pastor kepala menghampiriku dan mengatakan dengan suara sangat tenang :- "Jangan takut dengan apapun, sabarlah, tunggu beberapa sangat dan segera akan berlalu."

Aku merasa dia tidak kuatir ( aku berkata dalam hati, kelihatan betul bukan teijadi padanya), lalu kudengar dia berkata pada Suster Margueritte : "Pergi cari Suster Bruno cepaf'.

33

Ketika kudengar seseorang masuk, kukira- itu Suster Bruno. Kutanyakan padanya, jika betul dia, dia menjawab : "Ya, ini aku"

Aku memintanya untuk mengantarku ke rumah. Aku kuatir, aku. bertanya dalam hati, akan jadi apa aku. Aku memikirkan keluargaku, anak anakku. Aka tidak melihat lagi. Alangkah sedilmya oh Tuhanka!

Yesus memang telah mengatakan bahwa aku akan menderita untuk orang orang yang berdosa, suatu hari sesudah kunjungan, tapi Dia tidak mengatakan bahwa aku akan jadi buta. Yesus sudah mengatakan akan jadi apa tubuhku dan tertitama bahwa aku akan sangat menderita jÏwa, tapi Dia tidak mengatakan untuk mengatakannya. Jika aku mengatakannya adalah karena aku ketakutan, ketika aku dalam kegelapan.

Pada waktu siang itu, aku tidak mengira bahwa kejadian itu datang dari Yesus ; bukan waktunya, kali kali sebelumnya i am 7 malam.

Sesudah kekuatiran yang mengerikan itu (tiba tiba dalam. kegelapan mata dan jiwa), kegembiraan menguasaiku. Lagi pula, Bapak Pastor kepala mengatakan padaku setelah dia menyadarinya.

Mataku kembali menemukan smar ; ketakutan, kesedihan berubah menjadi kegembiraan yang besar, dalam kedamalan yang tak dapat dilukiskan.

Kubayangkan seperti seseorang yang akan meninggal, menderita di atas tempat tiduruya, bila nyawa meninggalkan tubuh, dia tidak menderita lagi , lalu tiba tiba dia berada dalam kelembutan in~ dalam cahaya sprituel ; dia berubah dengan Yesus.

Aku tidak buta ; lagipula kukira aku sudah berteriak keras : "Tidak, aku tidak buta", aku baru saja menemukan Cahaya. Ya, melihat Cahaya di tempat yang sama, di tempat Sakramen Maha Kudus, kelihatan lebih indah lagi, lebih terang dan lebih jeniih dari biasa.

Aku berlutut, di tempat yang sama dengau sebeltunnya, di bagian bawah kapel, di sebelah kursiku. Kukira aku tentu tersenymn karena aku begitu. bahagia menemukan kembali Cahaya itu... dari kegelapan yang hitam kepada Cahaya, dan Cahaya yang bagaimana, Cahaya yang paling indah!

Kemudian. Yesus menampakkan diri.

Yesus begitu baik. Dia akan bisa membiarkan aku dalam kegelapan demikian sampai akhir hidupku. Aka berada dalam TanganNya, kita semua dalam TanganNya. Dialah Yang Berkuasa. Dia melakukan apa yang dikehendakiNya atas kita. Harus berterima kasih atas segala rahmat yang telah diberikanNya pada kita-

Jika kita melihat, jika kita mendengar, jika kita be~alan, jika kita sehat, jika kita bahagia, itu adalah rahmatNya, Dia sendiri. Dia dapat menghapus semna itti dari kita dalant sekejap.

Tapi jika kita menderita, jika kita mempunyai kesusahan sehari hari, itu 'Ma Dia yang memberi kita, untuk mencapai sorga kita.

34

Semua harus diserahkan pada Yesus : kegembiraan. dan kesusahan kita. Semua kita tanggung melalui Dia, dan dengan Dia.

Kali ini tangan kanan Yesus di atas DadaNya dan lengan kiri sepanjang tabuh. Dia tersenymn padaku lalu berfirman :

"Mengapa engkau takut? Mengapa engkau ragu? Aku ada di sini."

Kukatakan pada Yesus : "Tuhan, aku takut, kupikir aku j adi buta" (kukira aku mengatakannya dengan keras).

Lalu Yesus berfirman :

"Katakan pada mereka bahwa semua orang di atas dunia ini dalam kegelapan yang demikian."

Maka aku mengulangnya dengan keras, lalu Yesus berfirman

"Ciumlah tanah tiga kali untuk bertobat, atas kekurangan Iman."

Maka kulakukan gera1çan itu, lalu Yesus dengan gerakan perlahan mengangkat tangan dari Dadanya dan maju ke arahka untuk memberi tanda agar mendekat. Sambil bergerak begitu Dia berfirinan :

"Mendekatlah sampai ke sini dan berilah salam."

Maka aka maju, dari bagian bawah kapel di mana aku berada sampai ke altar, sàmpai ke Yesus. Aku begitu dekat dengan Dia. Aku memberi salani seperti diajarkan Yesus.

Yesus kembali meletakkan TanganNya di atas DadaNya. Aku berlutut, begitu dekat dengan Dia dan Dia berfirman :

"Berbaik hatilah untuk mengulang ini

Ecce Dominus Noster cuni virtute veniet et illuminabit oculos servorum Suorum. Laetamini, laetamini in Domino, laetaminini cum. Magdalena. Paratum cor ejus : 'Speravi in Domino, ut se simplicitas prodit amabilis' " (Inilah Tuhan ~ita datang dengan kekuasaan dan menerangi mata hamba hambaNya. Bersuka citalah senantiasa dalam Tuhan, bersuka citalah engkau sekalian dengan Madeleine. Jiwanya telah siap : "Aku mengharap dalam Tuhan semoga kebaikan hatinya diketahui semua orang")

Yesus mengatakan kalimat itu sangat perlahan, dalam susunan yang baru kutulis. Lalu Dia berfirman padaku :

"Setiap kali anda kembali ke tempat anda, sesudah setiap Sakramen Maha Kudus, letakkanlah tangan kiri di atas dada engkau dan yang kanan silangkan di atasnya."

Yesus membuat gerakan itu sambil menerangkan padaku ; aku menirunya.

Yesus tersenyuni padaku beberapa saat, lalu mengliilang.

Tanganku tinggal terletak demikian sampai aku kembali ketempatku-

35

Jumatpertama bulan Pebruari 1974

Yesus tidak menampakkan diri.

PENANTAKAN DIRI YANG KEENWAT BELAS

"Bersuka citalah anda karena waktu sudah dekat, dimana Putra Manusia akan kembali dalam Kejayaan."

Tanggal 1 Maret 1974jam 15.40

(Di kapel hadir Pastor, tiga Suster dan empat orang wanita.)

Inilah Cahaya.

Yesus datang di tempat yang sama, seperti blasa, tangan terulur kepadaku seperti untuk menyambutku. Dia tersenyum padalçu, mengangkat mata ke langit, pandangan senius daniauh dan Dia berfirman padaku:

"Berbaik hatilah untuk mengulang ini:

Dia mengangkat tangan membentuk Salib, tapi lebih tinggi.

Yesus mengatakan sangat perlahan setiap kalimat, yang aku ulang, yang satu sesudah yang lainnya :

"Ecce cujus imperii Nomen est in acternum. Quae videt Me, videt et Patrem Meum. Magdalena! Annuntiate virtutes ejus qui vos de tenebris in admirabile Lumen Suum vocavit. Nolite timere, Deum benedicite, et cantate Illi." (Inilah. Tuhan yang NamaNya mempunyai Kerajaan yang Abadi. Dia yang melihat Aku, juga melihat BapaKu. Madelemie! Kabarkanlah keajaiban dari Dia yang telah memanggilmu keluar dari kegelapan kepada terangNya Yang ajaib. Janganlah takut, puplah Tuhan dan bemyanplah untuk Dia.)

Yesus melanjutkan:

"Aku adalah Cahaya dunia, dan Cahaya yang menyinari kegelapan dan kegelapan tidak mengerti."

"Tobat, tobat, tobat. Ciumlah tanah tiga kali untuk bertobat atas kekurangan Iman dalam dunia."

Lalu Yesus kembali ke posisi biasa:

"Hari ini, Yesus dari Nazaret, Putra Manusia yang bangkit, mengunjungiku untuk yang kedelapan kalinya.

TanganNya, WajahNya bersinar seperti matahari, PakaianNYa Putih terang, PandanganNya merupakan Cinta dan Kebaikan.

Cintailah sesama engkau seperti Aku mencintai engkau, semoga

36

pandangan engkau akan merupakan cinta dan kebaikan untuk setiap orang di antara engkau.

Ciumlah seorang yang hadir dengan cinta dan keramahan."

Aka mencium orang yang pertama ada di sana , Suster Maria de l'Assomption, Suster Kepala di Blon.

Lalu Yesus menambahkan:

"Gerakan ini adalah tanda kasih sayang dan kerukunan untuk seluruh dunia.

Bersuka citalah Maria, Malaikat Jibrail telah mengatakannya pada waktu pembuahan Putra Manusia."

Dan dengan nada sangat serius

"Sesungguhnya, aku telah berfirman pada engkau, hari inipun begitu juga.

Bersuka citalah engkau, karena waktu sudah dekat di mana Putra Manusia akan datang dalam. Kejayaan.

Bersuka citalah anda, bersuka citalah tanpa henti dalarn Tuhan, semoga Suka cita engkau akan dikenal semua orang disebabkan. oleh kabar yang baru saja engkau dengar, berkat NamaKu."

Lalu, beberapa saat sesudalmya:

"Agar masing masing engkau, dalam keheningan jiwa, meminta pada Tuhan rahmat yang dikehendaki ; hari ini juga engkau akan diberi. "

Aku tinggal dalam keheningan beberapa saat. Aku mendengarkan Firman yang sangat gawat yang dikatakan Yesus padaku. Aku talc berani mengulangnya karena kegawatannya. Aku kira hanya Pastor atau Pastor Pastor saja yang harus mengetahuinya, karena Yesus berfirman :

"Katakan pada Gereja supaya memperbarui pesan PERDAMAIAN ke seluruh dunia, karena waktu sedang gawat. Setan menguasai dunia, dia menggoda jiwa-jiwa, membuatnya sanggup untuk menghancurkan umat manusia dalam beberapa menit.

Jika umat manusia tidak melawan, Aku akan membiarkannya bertindak, dan akan merupakan bencana, yang belum pernah terjadi, sejak kejadian banjir besar - dan itu akan terjadi sebelum akhir abad."

"Semua yang akan datang bertobat di kaki Salib Kejayaan akan selamat.

Setan akan dihancurkan dan yang tinggal hanyalah Kedamaian dan Kegembiraan."

Lalu Yesus menghilang.

37

PENANWAKAN DIRI YANG KELR\4A BELAS

Salib Kejayaan menghapus semua dosa

Jumat tanggal 5 April 1974jam 15.40

Di kapel Santo-Yoseph, pancaran cahaya terbentuk ditempat "ostensoir' (tempat Hosti) lalu aku lihat Yesus, tangan terulur kepadaku seperti untuk menyambutku. Aku mengaguininya lama lama - sungguh nienakjubkan - Dia tersenyum padaku.

Aku mengatakan padanya dengan keras : "Jika Engkau Yesus, mengapa aku tak pernah inelihat lukaMu?" (Bapak Pastor kepala menyuruhku inenanyakan itu.)

Dia terus tersenyum padaku. Aku inerasakan kelembutan yang tak dapat diterangkan pada saat itu, a" merasa tidalç di atas tanah lagi.

Yesus mengangkat tangan kanan kepadaka, dan berfirman

"Semoga Kedamaian bersamamu"

"Katakanlah ini dengan suara keras"

Yesus kembali pada posisi biasa dan tidak tersenyuni lagi

"Yesus bertanya : mengapa kekacauan ini, mengapa pikiran itu timbul dalam diri engkau sekalian?"

"Engkau sekalian, Pastor pastor yang bertugas melaksanakan apa yang Aku minta, apakah lebih mudah untuk meneriakkan mukjizat dengan melihat air yang memancar dari gunung dari pada mendengar hamba Tuhan yang mengucapkan perkataan yang tidak dikenalnya?

Manusia yang sedikit Iman, ingatlah engkau akan FirmanKu."

(Suara Yesus keras)

"Siapa yang datang atas NamaKu, akan berbicara dalam bahasa yang tidak dikenalnya."

Sesudah beberapa saat hening, dan tanpa mengatakan dengan pasti untuk mengulang :

"Jangan ragu lagi, berdirilah engkau, dan sentuh TanganKu."

Aku berdiri. Yesus memberikan Tangan kiriNya, lalu yang kanan , maka aku mengambil kedua TanganNya dalain kedua tanganku. Dia berfirman padaku :

"Jangan ragu lagi, makhluk halus tidak punya tangan dan daging."

Aku kembali ke tempatku, berlutut didepanNya, dan dia berfirman padaku

"Katakan ini pada mereka" - ( aku mengulang dengan keras)

38

"Jangan ragu lagi, benarlah Yesus yang Bangkit yang aku lihat hari ini untuk yang ketujuh kalinya. Aku baru saja menyentuh tanganNya."

Kemudian aku bertanya:" Tuhan, di mana harus digali untuk mendapatkan air?" Yesus menj awab :

"Salib harus dibangun di atas Haute-Butte yang paling dekat dengan perbatasan daerah Dozule, tepat di tempat di mana terdapat pohon buahbuahan, pohon dosa, karena Salib Kejayaan akan menghapus selurub dosa.

Lengannya harus terbentang dari Timur ke Barat. Setiap lengan harus berukuran 123 meter dan tingginya enarn kali lipat. Mulai dari tempat Salib yang panjang lengannya 123 meter itulah, harus diukur 100 meter.

Lalu galilah sebuah kolam berukuran 2 meter dan 1,5 meter dan dalamnya 1 meter. Berilah pagar. Air akan keluar."

Lalu Yesus menambah:

"Jika jiwa anda kering, hanya akan ada sedikit air dan sedikit yang akan selamat."

Lalu dia berfirman

"Vos amici Mei estis si feceritis quae Ego praecipio vobis, dixit Dominus." (Engkau adalah sahabatKu jikalau engkau berbuat apa yang Kuperintahkan pada engkau, kata Tuhan)

Yesus menambahkan:

"Letakkan tangan kiri di atas dadamu dan yang kanan letakkan di atasnya."

Lalu Yesus menghilang dan aku kembali ke tempatku.

Seandainya anda tahu betapa aku bahagia. Untuk pertama kali sejak aku melihat Yesus, aku ingin meneriakkan kegembiraanku. Aku mengatakannya pada Bapak Pastor kepala dan pada seseorang, sambil keluar dari kapel.

'Tesus benar benar hidup ; Aku sudah menyentuh TanganNya. Tangan dari daging seperti kita ; TanganNya dingin. MenaVubkan. "

Yesus benar benar hidup, bangkit, dengan daging. Aku menangis karena kegembiraan, suatu kegembiraan yang menakjubkan yang membanjiri jiwaku. Aku mgin menyanyï, lagi pula kwninta agar menyanyikan lagu "Magnificat", karena kegembiraanka sungguh besar.

Kita harus patuh pada Pastor pastor, pada uskup : aku disuruh untuk tidak mengatakan apa apa, itulah yang menahanka -, jika tidalç, aka ingin meneriakkan kegembiraanku kepada semua orang, untuk memberi kegembiraan Yesus yang bangkit, kepada semua yang ragu. (5)

39

Jum at Kudus, tanggal 12 Aptil 19 74.

Slang itu, sesudah persetnjuan antara Suster Bruno dan pemilik padang ruinput, tiga orang laki-laki menggali kolam. Hari dingin, di atas sebuah pemanas dengan alkohol, di dasar kolain yang sedang digali, Suster Bruno memanaskan kopi untuk sukarelawan sukarelawan...

PENAWAKAN DIRI YANG KEENAM BELAS

"Bersegralah anda untuk mendirikan Salib Kejayaan di tempat ini"

Jumat tanggal 3 Mai 19 74 darijam 17. 10 sampaijam 17.25

Cahaya kelihatan, lalu Yesus datang, tangan teralur kepadaku untuk menyainbutku , Dia tersenyum padaku. Aku sangat bahagia, aka akan tinggal selama lamanya dalam KehadiranNya. Dia berfirman

"Katakan ini dengan suara lieras :

Pastor tidak keliru, pohon yang condong ini adalah lambang dosa.

Cabutlah sebelum dia berbuah, dan bersegeralah untuk membangun Salib Kejayaan di tempatnya, karena Salib Kejayaan akan menghapus semua dosa."

Sebentar keniudian, Yesus merapatkan kedua TanganNya dan meletakkan di atas DadaNya. Dia memandangka dengan sedih, kulihat dua butir air mata mengalir dari MataNya. Aku menangis saat itu, Yesus begitu sedih. Dia berfirman padaku :

"Malang bagi seluruh umat manusia, jika tidak ada air (6) dalam kolam ini dalam, lima puluh hari sesudah digali, karena setan menghalangi penyucian untuk jumlah yang banyak. Ingatlah engkau pada FirmanKu, Aku biarkan bertindak karena kekurangan Iman."

Sebentar sesudah itu :

"Katakan pada Gereja supaya mengirim Pesan lie seluruh dunia dan supaya dia bersegera mendirikan, di tempat yang telah ditunjuk, Salib Kejayaan dan di kakinya, sebuah Rumah Ibadat. Semua akan datang kesana untuk bertobat dan menemukan Damai dan Kegembiraan. Salib Kejayaan atau Tanda Putra Manusia, merupakan pengumuman akan datangaya kembali Yesus yang bangldt dalam. Kejayaan.

Bila Salib ini sudah dinaikkan dari tanah, Aku akan menarik semua padaKu."

40

Kemudian. Yesus berfirman:

"Te"mukan sebelas orang dalam kota yang diberkati dan suci ini, mereka akan jadi muridKu. Mereka akan minta derma dari pintu ke pintu atas NamaKu untuk mendirikan Salib Kejayaan.

Dan inilah perintah yang harus dihormati oleh setiap pengikut

- Bekerja sampai berdirinya Salib Kejayaan ;

- Rendah hati, sabar, ramah tamah, supaya orang mengenal engkau sebagai pengikutKu ;

- Jangan mencari keuntungan pribadi, hanyalah untuk mendirikan Salib Kejayaan, karena sema orang yang datang untuk bertobat di sana akan selamat."

Kemudian Yesus berfirman padaku, tanpa mengatakan dengan pasti untuk mengulang:

"Katakan ini pada Pastor bahwa Aku mengunjungi engkau untuk yang ketujuh belas kalinya, karena Salib Kejayaan adalah juga Yesus yang bangkit."

Kemudian Yesus menghilang. (7)

PENAWAKAN DIRI YANG KETUIffl BELAS

"Aku adalah Malaikat agung Mikael."

"Aku adalah Yesus dari Nazaret Putra Manusia

yang bangkit diantara yang mati."

"Mintalah sebuah lilin. Letakkanlah dan nyalakan. Agar sema yang datang

dalam kapel ini akan meniru engkau."

Jurnat, tanggal 31 Mai 19 74jam 10. 05

Aku tidak menuuggu. kanjungan Yesus karena bukan Jumat pertama dalam bulan itu.

Tapi setiap pagi, sesudah mengantar anak anak ke sekolah, aku pergi ke kapel, mengunjungi Yesus, lalu Pastor memberi aku komuni.

Pagi tanggal 31 Mai itu aku pergi ke kapel seperti hari hari yang lain. Bapak Pastor belum lagi memberika komuni ketika Suster Bruno menjemputnya untuk melihat seorang yang sakit. Orang sakit itu tinggal tidak jauh dan Bapak Pastor berkata padaku : "Kukira aku tidak akan lama, aku akan memberimu komuni bila kembali."

41

Maka aku tinggal sendiri di kapel waktu itu. Tiba tiba, aku melibat pancaran Cahaya datang seperti biasa di tempat Tabernakel (lemari kecil di atas incia sembahyang). Pancaran itu lebih luas dan kelihatan kurang tinggi dari kali sebeluninya. Aka sendiri dan Cahaya seakan-akan nienunggu, seseorang. Aku bersegera menuju ruang makan yang bersebelahan dengan kapel. Aku katakan pada J., seorang pekerja, untuk menjemput Suster Bruno segera, yang ku, kira berada di kelasnyapadajamitu.

Aku kembali ke kapel kehadapan Cahaya yang masih berada di sana, tapi sendiri. Aku berlutut, pada saat itu. benar, kelihatan. seseorang, tapi bukan Yesus.

Ketika Suster Bruno tiba, kukatakan padanya : "Bahwa ada seseorang, tapi bukan Yesus. Scorang yang tidak kukenal."

Kali ini Au inerasa bahwa aku benar berada di kapel, sedangkan kali sebeluninya, aku seperti dibawa ke tempat lami, dan ketika Suster Bruno masuk, aku inendengar betul, sedangkan kali yang dulu, aku benar benar tidak inendengar dan tidak rnelihat, benar benar diserap oleh bayangan Yesus.

Orang yang tak dikenal itu inembawa sejenis spanduk, di bagian atasnya sebuah Salib kecil ; Salib kecil ini, demikian juga tangkai Salib mempunyai wama yang sama, berkilau seperti emas. Di bawah Salib, ada unibul-unibul tampaknya dari kain, bertuliskan tiga kata, kemungkinan aka lihat yang pertama dan yang terakhir : "QUIS ... DEUS" (yang seperti Tuhan). Ujung dalam spanduk itu berakhir dengan sebuah ujung kecil yang lancip berbentuk lembing atau tombak. Orang itu kelihatan keriting, rambut pendek, menyerupai seorang tentara. Kemeja panjanguya pendek saja, tangannya ineniegang pertengahan spanduk, sejenis pengikat terpasang dibetisnya.

Karena dia meinandangku, aku bertanya padanya Siapa engkau?"

Dia nienj awab :

"Salam untuk engkau" (Dia memberi salain padaku dengan kepalanya.)

"Aku Malaikat Mikael yang agung, Tuhanlah yang mengirimku.

Engkau akan melihat Misteri Sang Penyelamat, ulanglah setiap kalimat yang satu sesudah yang lain sesuai dengan yang akan Au diktekan pada engkau."

Aku berkata padanya : "Jika Tuhan yang inengirini engkau, aka akan mematuhi engkau."

Malaikat agung masih di sana ketika dia berkata padaku:

'Ter Mysterium Sanctae Incartionis Tuae (8)" (Demi Misteri PenjelmaanMu yang suci".)

Saat itu dia niengliilang.

Lalu aku lihat seseorang yang berpakaian serba putih, berlutut. Aku kira itu malaikat. Dia memandang scorang gadis cantik dengan kerudung di atas kepala.

42

Ketika dia melihat malaikat, dia memberi salam dan dia tinggal dengan kepala tertunduk, dia meletakkan tangan yang satu sesudah yang lain di atas dadanya sama seperti cara yang diajarkan Tuhan padaku. Aka memperhatikan secara lçhusus gerakan yang mengesankanku itu. Beberapa saat kemudian, semua menghilang.

Lalu kulihat kembali Malaikat agung yang berfirman padaku:

"Per Nativitatem Tuam." ("Demi KelahirariMu.")

Malailçat agung menghilang.

Maka kulihat seorang bayi dalam ayanan dari ranting atau di atas jerami yang berbentuk ayunan -, banyak orang di sekelilingnya, dengan baju panjang, kelihatan memandang dan mengagumiNya... lalu semua menghilang.

Kulihat kembali Malaikat agung di tempat yang sama (lagi pula kupikir dia selalu di sana, akulah yang tidak melihatnya, mungkin disebabkan pentingnya garabar hidup yang diperlihatkan padaku). Dia berfirman padaku :

"Per Baptismum et Sanctum Jejunium Tuum." ("Demi Baptismu dan Demi Puasa sucimu.")

Malaikat agung menghilang dari mataku dan aku melihat Yesus, ditemani seorang laki-laki besar, tapi bagaimanapun kurang besar dari dia. Dia berpalkaian dengan sejenis mantel-kelopak (mantel tanpa lengan) yang tampaknya dari kulit berbulu pendek.

Aku melihat air berwama seperti sebuah sungai dan laki-laki itu menuangkamya ke atas kepala Yesus. Dia memegang sebuah pinggan bertangkai, mengambil air dari sungai dan menuangkannya keatas kepala Yesus.

Beberapa saat sesudah itu, Yesus mendaki sebuah j alan kecil yang menanj ak dan sarapai di atas, Dia duduk. Dia menyilangkan tangan, mengangkat mata ke langit seperti berdoa, lalu semua menghilang.

Kulihat kembali Malaikat agung yang berfirman:

'Ter Crucem et Passionem Tuam." ("Demi Salibmu dan Demi Penderitafflu.").

Malaikat agung menghilang dan aku melihat Yesus membawa sebuah salib yang kelihatan sangat berat di atas bahu kanannya. Dia mernbawanya dengan susah payah, beij alan ditengah j alan kecil.

Di setiap sisi j alan kecil itu ada orang ramai yang kelihatan tertawa. Beberapa orang mengangkat tangan seperti melemparkan sesuatu padanya.

Yesus tidak jatà walaupun SalibNya sangat berat, dan aka beberapa kali terkejut, kusangka Dia akan j atuh di jalan. Yesus yang malang.

Lalu bayangan itu menghilang.

43

majalkat agullg kembah Inemperjihatkan diri dan berfirman padaku

"Per mortem et sepulturam Tumn " ("Demi KematiariN4u dan Demi PemakamanMu.")

Aku melihat Yesus di atas Salib, kelihatan meninggal, kepala tertunduk ke

depan, dada tela,~ang, luka yang besar di rusuk kanan, dan di bawah luka sedikit

darah yang membeku kukira. di setiap sisi, berdiri - memandang

Tiga orangberdiri di kaki Salib - seOrang

Wajah yesus dengan sedih. yang di tengah berlutut di kakiNya, inenggenggam dalam kedua tangannYa kaki Salib, seperti mau niencium kaki Yesus.

Aku merasa air mataku inengalir. Kaki Yesus terletak di, atas sebuah penopang dari kayu.

Bayangan itu inenghilang , Iculihat kembali Malaikat agung yang berfmnan padaku:

'Ter Sanctam Resurrection Tuam." ("Demi KébangkitariMu yang sucl.")

Di saat itu kulihat Yesus yang hidup.

Suatu kegembiraan yang ajaib menguasaiku ; Dia kelihatan seperti kali yang pertama sekali -, malam tanggal 27 Deseniber 1972, tersenyuni, tangan terulur kepadaku seperti untuk menyambuflm. Seperti Au baru melihatriya untuk pertaina kali.

Sesudah melihatNYa merunggal di atas Salib, aku melihatNya hidup - Yesus hidup, bangkît diantara yang mati.

Dia berfiman padaku :

"Aku Yesus dari Nazaret, Putra Manusia yang bangkit di antara yang matu,

'Tihatlah Luka lukaKu."

Dengan Tangau KananNya, dia inelepaskan sisi kanan BajuNya (walaupun kelibatannya tanpa lubang).

Malka aka lihat sebuah luka besar yang tidak berdarah.

Di bagian dalam Tangan kananNya, aku hhat sebuah lubang kecil.

Aka lihat juga sebuah lubang di telapak tangan kirinya yang tendur kepadaku, dan sebuah lubang di setiap kakiNya.

Latu Yesus berfuman padaku

"Mendekatlah dan sentuhlah RusukKu."

Aku bangkit - Aku mengulurkan tangan kananku, dan dengan dua jani (telunjuk dan j ari tengah), Au menyentâh pinggir lukaNya yang kelihatan dalam.

Aku sangat terharu dan aku berkata : "Tuhan, Engkau sudah banyak menderita untuk kami.

44

Aku sangat sedih memikirkan bahwa Yesus sudah banyak menderita untuk doeùa, untuk dosa dunia, untuk dunia yang tak tahu berterima kasih, untuk kita semua pendosa yang malang.

Aku kembali berlutut, dan Yesus kembali ke posisiNya yang biasa, artinya tangan terulur kepadaku. BajuNya mengambil posisi biasa.

Lalu Yesus berfirman padalçu :

" Katakan ini dengan suara keras

Yesus mendiktekan padaku setiap kalimat satu sesudah yang lain. dan aku mengulangnya sesuai dengan itu.

"Yesus meminta untuk mengumumkan ke seluruh dunia doa yang Dia ajarkan pada engkau.

Dia meminta supaya Salib Kejayaan dan Rumah ibadat didirikan untuk akhir Tabun Suci, karena dia akan merupakan Tahun Suci yang terakhir."

"Agar setiap tahun dirayakan di sana suatu pesta meriah pada hari Madeleine melihat Salib untuk pertama kali.

Semua yang penuh keyakinan, akan datang bertobat, akan diselamatkan dalam hidup ini untuk selama-lamanya.

Setan tidak lagi akan punya kekuasaan atas mereka."

Beberapa saat sesudahnya dan dengan suara sangat serius

"Sesungguhnya, Aku katakan pada engkau, BapaKu mengirimKu untuk menyelamatkan engkau dan memberi engkau Damai dan Kgembiraan.

Ketahuilah bahwa Aku Maha Pengasih dan Maha Rahim."

Lalu Dia inenambahkan:

"Ini adalah akhir PesanKu

Yesus masih di sana ketika Malaikat agung, tanpa inemperlihatkan diri, mengatakan padaku perkataan berikut yang kuulang :

"Per Admirabilem Ascensionem Tuam." ("Demi KenaikanMu yang

Ajaib.")

Pada saat itu Yesus mengangkat tangan ke ataslçu dan berfirman padaku

"Semoga Damai akan bersama engkau dan dengan semua yang mendekati engkau."

Yesus menurunkan tangan, lalu aku lihat Dia naik, dengan perlahan dan dengan üngan, lalu menghilang.

Aku lihat kembali Malaikat agung yang mengatakan padaku:

45

"Per Adventum Spritus Sancti Paralicti." ("Demi Kedatangan Roh Kudus, Sang Paraklet. ")

padaku:

Kali ini Malaikat agung tidak menghilang , Dia tetap di sana dan berfirtnan

"Yesus barn saja meninggalkan engkau.

PesanNya sudah selesai, tapi engkau akan melibatNya kembali."

Dia menambahkan ini dan aku ulang :

'Ter cujus imperii Nomen est in aeternum, ab omni malo libera nos Domino." ("Demi Dia yang NamaNya mempunyai kerajaan yang abadi, bebaskan kami oh Tuhan, dari segalakej ahatan. ")

Dan tanpa mengatakan dengan pasti untuk mengulang, Malaikat agung menambahkan :

. illtu artinya : Demi Dia yang NamaNya mempunyai kerajaan yang abadi, bebaskan kami oh Tuhan, dari segala kejabatan.")

Lalu : "Katakan ini dengan suara keras : "

"Tuban menegur Pastor pastor untuk kelambanannya dalam memmaikan tugas mereka dan keingkaran mereka. Tuhan telah meminta mereka untuk mengumumkan ke seluruh dunia keajaibanNya yang telah memanggil Madeleine dari kegelapan kepada TerangNya yang ajaib, karena Salib Kejayaan akan menghiasi kota Dozule. Mereka tidak melakukannya. Inilah yang menyebabkan kurangnya air dalam. kolam.

Suatu bencana kekeringan akan mengancam seluruh dunia. Agar Pastor pastor membaca Pesan dengan hati-hati dan menghormati dengan sungguh sungguh apa yang telah diminta pada mereka."

"Mintalah pada orang yang hadir supaya memberi engkau sebuah lilin."

Aku berpaling dan meminta pada Suster Bruno agar dia memberiku sebuah

Ketika aku sudah meînegangnya, Malaikat agung berfirman padaka :

'Tetakkanlah dan nyalakanlah di tempat di mana Kristus barn saja meninggalkan engkau. Agar semua yang datang dalarn kapel ini meniru engkau.11

Sesaat kemudian

"Engkau punya scharian penuh untuk mengatakannya pada Pastor dan semua orang yang ingin mendengarkan engkau ; ingatlah engkau, mereka akan heran dengan ingatan engkau.

Agar Pastor menemukan satu orang kepada siapa dibacakan Pesan tiga kali dan agar dia mengulangnya : dia tidak akan sanggup. "

46

Malaikat agmg memandang" dan berfmnan padaku :

I'Tulislah apa yang akan aku katakan pada engkau bila engkau pulang ke rumah engkau. Berikan tulisan ini pada Pastor pada waktu yang sama bila dia mengatakan * Aku ada pertemuan dengan Uskup, pada minggu Hati Kudus."

Laksanakanlah Novena yang akan engkau mulai pada hari Hati Kudus.

Novena ini mengandung Misteri setiap hari, Misteri misteri yang telah diajarkan pada engkau.

Selanjutnya, pergilah temui Uskup. Katakan padanya bahwa Tuhanlah yang mengirim engkau. Berikan padanya Pesan lengkap, supaya dia mengetahuinya. Pintu pintu akan terbuka dan hati Uskup akan jadi lunak.

Maka aku, simpan tulisan itu hati-hati di rumahka, sambil menunggu Bapak Pastor kepala menyebut kalimat yang sudah dikatakan.

Tuhan membuat segala sesuatunya dengan baik : Hari Rabu tanggal 12 Juni, Bapak Pastor kepala datang ke rmuah dan mengatakan Aku ada pertemuan dengan Uskup minggu depan. "

Aku berkata padanya : Itu adalah minggu Hati Kudus." Dia menjawab

"Aku tidak tahu tentang itu..." "Aku yakin..." "Mengapa?..." Jaka aku memberikan padanya waktu itu juga perkataan yang telah didiktekan Malaikat agung padaku -dan memang dalam nn*nggu Hati Kuduslah Bapak Pastor kepala mengadakan pertemuan dengan Uskup.

Kemudian, kami melakukan Novena bersama di kapel. Kami memulainya pada hari Hati Kudus, seperti diminta Malaikat agung.

Novena itu berakhir hari Sabtu minggu berikutnya dan Malaikat agung sudah mengatakan : " Selanjutnya pergilah temul Uskup. "

Aku ingin pergi menemuipya, bukan keesokan harinya karena hari Minffl, tapi lusanya. Aku merasa seperti dibawa, sesuatu mendorongku. Aku sama sekali tidak punya kenderaan (aku kira seharusnya memakal sepeda kumbangku) tapi aku haras pergi. Tuhan menghendakinya melalui Malaikat agung, Dia sudah membuat aku berkata. Suatu semangat yang tak dapat dijelaskan memberiku kekuatan untuk pergi ke Uskup, dengan Pesan lengkap.

Kekecewaanku begitu besar ketika Bapak Pastor kepala berkata padaku

"Tapi kita tidak dapat menemul Uskup begitu saja, aku haras membuat janji untak bertemu , dan Uskup mungkin tidak ada di sana, dia tidak akan menerüna engkau begitu saja, haras patuh, kita selalu haras pati&"

Semangatku begitu besar, - Bapak Pastor kepala menghalangi aku : "Dia mengatakan haras patuh"

47

Padahal aku ingin untuk tidak patuh karena alcu tahu bahwa Tuhan yang memben aku semangat mi untuk menemui Uskup dan membawa pesan yang diberikan Tuhan. Kukatakan pada engkau semua bahwa aka menangis , itu merupakan cobaan. Tapi aku patuh pada Bapak Pastor kepala. Padahal aku yakin bahwa Uskup akan menerimaku, bahwa pintu pintu akan terbuka. Tapi untuk meUenangkan manusia, aku tidak patuh pada Tuhan. Kupikir Tuhan menezurky.

Jumatpertama bulan Juni :

Yesus tidak menampakkan diri.

PENAMPAKAN DMI YANG KEDELAPAN BELAS

"Yesus menampakkan diri tapi tinggal diam."

Jumat tanggal 5 Juli 1974

Yesus menampakkan diri tapi tinggal diam.

Jumat tanggal 19 Juli 1974

Penemuan air dalam kolam üauh lebih lama dari lùna puluh hari sesudah peringatan tanggal 3 Mai ... )

PENANWAKAN DHU YANG KESEMBELAN BELAS

"Datanglah semua dengan beriringan dan janganlah takut untuk membasuh

diri. Air ini bukan mata air. Air ini adalah air yang keluar dari tanah."

Sabtu tanggal 3 Agustus 1974

Aka dalam kebun untuk melihat apakah cucianka sudah kering. Sambil naik ke rumah, aku mendengar satu suara yang j auh, datang dari tempat Salib

"Ini adalah Mikael, Malaikat agung, dengarkan Aku."

Aku berlutut ke arah suara :

48

'Xatakan pada Pastor supaya dia melumur ketiga muka kolam, tapi dasarnya tidak. Pada muka yang keempat, pada ujung bagian lebarnya, lumurlah dua puluh lima sentimeter, lalu buat tiga anak tangga.

Datanglah semua kesana dengan beriringan dan janganlah takut untuk membasuh diri dalam air air abu itu, karena ketahuilah bahwa engkau berasal dari abu dan akan kembali jadi abu. Tapi jiwa engkau akan disueikan."

"Air ini bukan mata air. Air ini adalah air yang keluar dari tanah."

"Babagialah dia yang datang untuk membasuh diri tanpa takut untuk jadi kotor."

PENANWAKAN DIR1 YANG KEDUA PULUH.

"Janganlah engkau mengeluh."

Jumat 6 September 1974, di kapel

Aku inelihat pancaran Cahaya. Suster Marguerite-Marie sendiri dengan aku, alçu berkata dengan keras : "Inilah Cahaya." Kegembiraanku begitu besar ketika aku inelihat Cabaya nienampakkan diri, aku tak dapat menahan diri untuk berteriak.

Lalu di sebelah kanan Sakramen Maha Kudus (atau tepatnya sebelah kiri dalain Cahaya itu), Malaikat agung Mikael datang seperti biasa dan berfirman padaku:

"Salam untuk engkau"

Aku berlutut di depannya, agak sebelah kiri Sakramen Maha Kudus, tapi dia berfirinan padaku :

"Janganlah membungkuk di depanku tapi di depan Dia yang baru engkau puj a."

Maka aku bangkit dan berlutut di depan Sakramen Maha Kudus.

Pada saat itu aku inelihat sinar cahaya yang memancar dani Hosti. Dia seakan-akan hidup dan berganti tanpa henti mulai dari Hosti, seperti satu sumber cahaya (sulit diterangkan).

Santo Mikael yang masih di sana, agak menarik diri ke kini, berfirman padaku:

"Janganlah mengeluh untuk mata David kecil (9). Jika Tuban menghendaki demikian, bukanlah karena dia yang mempunyai mata tertutup, tapi orang tuanya, yang mempunyai mata tertutup terhadap Cahaya Keimanan.

49

Letakkanlah sebuah lilin di tempat di mana Tuhan telah meninggalkan engkau pada kali terakhir."

Selama Malailçat agung berbicara, Hosti suci tidak berhenti memancarkan sinar cahayanya. Lalu semua menghilang.

Jumatpertama bulan Oktober 1974. Yesus tidak menampakkan diri.